
Unik4d Update | Penipu Kartu Pokémon Singapura: Modus “Pre-Order” yang Bikin Ratusan Kolektor Tertipu
Unik4d Update | Pada awal Desember 2025, otoritas Singapura menangkap Eugene Kwek Yi Jun (29), seorang penjual kartu Pokémon di platform Carousell, setelah lebih dari 220 korban melaporkan kerugian akibat penipuan sistematis yang ia lakukan. Total kerugian yang terungkap mencapai S$259.000, dengan pembelian tunggal tertinggi bernilai S$12.000.
Modusnya sederhana namun efektif: Kwek menawarkan pre-order kartu edisi terbatas—seperti set 151, Shrouded Fates, atau Scarlet & Violet—Paradox Rift—dengan harga kompetitif dan ulasan positif. Setelah pembeli mentransfer uang, ia berdalih bahwa pengiriman tertunda… lalu menghilang.
Unik4d Update | Menggunakan PayNow Milik Teman untuk Hindari Deteksi
Yang membuat skema ini lebih rumit adalah penggunaan PayNow milik temannya, Alex (bukan nama asli), untuk menerima pembayaran. Alex mengungkap bahwa Kwek memintanya bantuan karena “masalah rekening bank” dan “reputasi buruk di komunitas kartu”. Ia mengklaim tidak tahu uang yang masuk berasal dari penipuan.
Namun, fakta bahwa dana mengalir ke rekening pihak ketiga mempersulit pelacakan dan memperluas dampak—karena kini pihak yang tidak terlibat langsung pun terkena imbas hukum.
Komunitas Kolektor Jadi Sasaran Empuk
Kasus ini menyoroti kerentanan di kalangan kolektor kartu trading, yang sering kali rela mengeluarkan ribuan dolar demi kelangkaan dan nilai investasi jangka panjang. Banyak korban mengaku tergiur karena Kwek memiliki review bagus dan harga sesuai pasar—sehingga tidak menaruh curiga.
Bagi komunitas digital yang aktif mengikuti tren koleksi—termasuk yang terhubung dengan unik4d—kasus ini menjadi pengingat pahit:
“Harga murah dan reputasi online bisa dipalsukan. Yang tak bisa dipalsukan adalah transparansi dan kejujuran,” tulis salah satu anggota forum yang kerap berdiskusi tentang budaya koleksi di Asia.
Langkah Selanjutnya
Kwek saat ini telah didakwa dengan penipuan (cheating) di bawah Pasal 420 KUHP Singapura. Polisi menyatakan akan terus menyelidiki apakah ada keterlibatan pihak lain atau skema yang lebih luas.
Sementara itu, korban telah membentuk grup WhatsApp untuk berbagi bukti dan koordinasi laporan, menunjukkan solidaritas yang kuat di tengah kekecewaan.
Penutup
Penipuan kartu Pokémon ini bukan sekadar soal uang—tapi soal kehilangan kepercayaan terhadap komunitas yang seharusnya saling mendukung. Di era di mana aset digital—baik kartu fisik maupun NFT—menjadi bagian dari identitas kolektor, integritas adalah mata uang paling berharga.