Jenazah Bocah 4 Tahun Hilang Saat Banjir Hatyai Ditemukan Setelah Kapal Evakuasi Terbalik

Unik4d Media | Bocah 4 Tahun Hilang Saat Banjir Ditemukan

Unik4d Media | Bocah Hilang Saat Banjir Hatyai Ditemukan: Tragedi yang Mengguncang Hati

Unik4d Media | Dua hari setelah menghilang akibat kapal evakuasi terbalik di tengah banjir parah di Hatyai, Thailand, jenazah Amidala “Padme” Arayawat (4) akhirnya ditemukan pada 27 November 2025. Kematian Padme menjadi salah satu kisah paling menyayat hati dalam bencana banjir yang telah menewaskan lebih dari 170 orang, menurut data resmi—meski perkiraan di lapangan menyebut korban bisa mencapai 500–1.000 jiwa.

Padme dan keluarganya terjebak di rumah mereka di Banja Road, Hatyai, saat air bah naik melebihi lantai satu. Sang ibu sempat meminta bantuan evakuasi karena khawatir tak bisa bertahan jika air mencapai lantai dua. Namun, saat tim penyelamat tiba pada 25 November sekitar pukul 19.00, arus deras membuat kapal penyelamat terguling di dekat Bangkok Hospital Hatyai.

Dalam kekacauan itu, Padme terlepas dari genggaman ibunya dan terseret arus. Ia mengenakan kaus bermotif bunga biru dan celana pendek merah muda—pakaian yang menjadi ciri dalam seruan pencarian darurat yang viral di media sosial.

Dua hari kemudian, tubuh mungil Padme ditemukan. Sang ibu, yang sebelumnya memohon bantuan publik lewat unggahan pilu, mengumumkan berita duka itu dengan kalimat penuh ketabahan:

“Semoga kamu menjadi malaikat pelindung kami dari surga.”


Redaksi Unik4d | Duka yang Menyatukan Komunitas

Unik4d Media | Kisah Padme tidak hanya mengundang belasungkawa dari warga Thailand, tapi juga menyentuh komunitas digital regional. Platform seperti unik4d, yang kerap mengangkat isu kemanusiaan di balik berita viral Asia, ikut membagikan narasi ini sebagai pengingat betapa rentannya nyawa di tengah bencana—terutama bagi anak-anak yang tak berdosa.

“Di balik setiap statistik korban, ada nama. Ada tawa yang tak akan terdengar lagi,” tulis salah satu pengelola konten yang terhubung dengan unik4d.

Banjir “sekali dalam 300 tahun” ini telah memaksa ribuan warga—termasuk turis asing—terjebak di hotel dan atap rumah. Namun, kisah Padme mengingatkan kita bahwa evakuasi bukan jaminan keselamatan, dan setiap detik dalam bencana bisa menjadi titik balik hidup atau mati.


Penutup
Padme mungkin pergi terlalu cepat, tapi kenangannya menjadi simbol pentingnya kesiapsiagaan, infrastruktur tanggap bencana, dan solidaritas kemanusiaan—karena di saat alam murka, yang tersisa hanyalah kebersamaan dan empati.

Leave a Comment