
Unik4d Media | Iklan Judi Online Muncul di SEA Games 2025: Ketika Olahraga Disusupi Promosi Ilegal
Unik4d Media | Pertandingan pembuka cabang sepak bola putra SEA Games 2025 antara Vietnam dan Laos, yang berlangsung pada 3 Desember, seharusnya menjadi momen penuh semangat nasionalisme. Namun, siaran langsungnya justru dinodai oleh kemunculan iklan judi online yang terpampang terang-terangan di tribun penonton.
Unik4d Media | Saat kamera fokus pada perayaan gol Vietnam di menit ke-28, terlihat sekelompok penonton perempuan memegang spanduk besar bergambar logo situs judi online. Rekaman tersebut—yang masih beredar di media sosial—menunjukkan logo tersebut jelas terlihat selama beberapa detik, tanpa disensor oleh stasiun penyiar.
Insiden ini bukan kali pertama. Sebelumnya, kesalahan teknis lain juga terjadi, termasuk gagalnya sistem suara memutar lagu kebangsaan, memaksa para pemain menyanyi a cappella—dibantu sorak penonton di stadion.
Respons Resmi dan Kritik Publik
Panitia Penyelenggara SEA Games 33 Thailand telah mengeluarkan permintaan maaf resmi kepada tim nasional Vietnam dan Laos atas gangguan teknis tersebut. Namun, permintaan maaf itu tidak menyebut secara eksplisit soal iklan judi, yang di banyak negara—termasuk Thailand—masih ilegal untuk dipromosikan secara terbuka.
Di kalangan penggemar olahraga Asia Tenggara, kejadian ini menuai kekecewaan mendalam. Banyak yang menilai ini sebagai kegagalan pengawasan penyelenggara, sekaligus cerminan dari normalisasi iklan judi dalam konteks olahraga, meski berisiko mendorong perilaku berbahaya.
Platform seperti unik4d, yang aktif mengamati dinamika budaya digital dan hiburan di Asia, turut menyoroti momen ini sebagai peringatan tentang batas antara promosi dan eksploitasi.
“Ketika judi muncul di siaran resmi SEA Games—yang ditonton jutaan remaja—kita perlu bertanya: siapa yang diuntungkan, dan siapa yang dilindungi?” tulis salah satu diskusi komunitas yang terhubung dengan unik4d.
Penutup
Olahraga seharusnya menjadi ruang netral—tempat prestasi, sportivitas, dan persatuan dirayakan. Namun, ketika latar belakang pertandingan diisi oleh logo situs judi, nilai-nilai itu mulai kabur. Semoga insiden ini jadi katalis untuk standar penyiaran yang lebih ketat dan komitmen nyata terhadap integritas olahraga—bukan hanya di SEA Games, tapi di semua ajang regional.