Siswa Kelas 10 Pingsan Usai Dihajar 4 Teman di Toilet Asrama Sekolah Kedah

Siswa Kelas 10 Pingsan Usai Dihajar 4 Teman di Toilet Asrama Sekolah Kedah

Siswa SMP Dihajar di Toilet Asrama Kedah: Diduga Gara-Gara Ucapan Tak Pantas

Sebuah insiden kekerasan di lingkungan sekolah mengguncang Sungai Petani, Kedah, pada Senin (24 November 2025). Seorang siswa kelas 10 (Form 4) ditemukan pingsan di toilet asrama sekolah setelah dipukuli oleh empat teman sebayanya. Peristiwa ini memicu kekhawatiran luas tentang budaya kekerasan di kalangan remaja dan pengawasan di asrama sekolah.

Kronologi Kejadian

Menurut laporan Kepala Polis Daerah Kuala Muda, Asisten Komisioner Hanyan Ramlan, kejadian berlangsung sekitar pukul 00.10 dini hari. Korban—yang berusia 16 tahun—mengalami pengeroyokan setelah diduga menghina teman dari salah satu pelaku. Emosi memuncak, dan salah satu siswa mengajak tiga rekannya untuk “menghukum” korban.

Akibat pukulan berulang, korban kehilangan kesadaran di dalam toilet asrama. Pihak sekolah baru mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 09.05 pagi, ketika seorang guru menghubungi ibu korban untuk memberi tahu bahwa anaknya pingsan dan harus segera dirawat.

Korban kemudian dilarikan ke Hospital Sultan Abdul Halim (HSAH) untuk mendapatkan perawatan medis.

Penangkapan dan Status Hukum

Polisi bertindak cepat dan menangkap keempat pelaku, yang berusia antara 16 dan 17 tahun. Namun, hanya satu tersangka (16 tahun) yang kini ditahan di bawah remand, sementara tiga lainnya telah dibebaskan dengan jaminan.

Kasus ini sedang diselidiki di bawah Seksyen 507A Kanun Keseksaan (KUHP Malaysia), yang mengatur tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur—dengan ancaman hukuman penjara hingga 20 tahun dan hukuman sebat jika terbukti bersalah.

Minimnya Pengawasan: Tidak Ada CCTV di Lokasi

Fakta mencengangkan yang terungkap adalah tidak adanya kamera pengawas (CCTV) di area toilet asrama tersebut. Padahal, insiden kekerasan di sekolah—terutama di asrama—bukan hal baru di Malaysia. Ketidakhadiran sistem pengawasan membuat investigasi bergantung sepenuhnya pada pengakuan korban dan saksi, yang bisa saja berubah seiring tekanan sosial.

Tanggapan Masyarakat dan Seruan untuk Reformasi Asrama Sekolah

Kasus ini memicu gelombang kritik di media sosial. Banyak wali murid menuntut audit menyeluruh terhadap sistem pengawasan di asrama sekolah negeri, termasuk:

  • Pemasangan CCTV di area umum (kecuali kamar tidur dan kamar mandi pribadi)
  • Pelatihan anti-bullying untuk staf dan siswa
  • Sistem pelaporan anonim bagi korban kekerasan

Seorang netizen menulis:

“Kita kirim anak ke sekolah untuk belajar, bukan untuk jadi korban kekerasan yang tak terlihat.”

Penutup

Insiden di Kedah ini bukan sekadar “tawuran remaja”, tapi cermin dari celah sistemik dalam pengelolaan asrama sekolah. Tanpa intervensi struktural, kekerasan semacam ini berisiko terulang—dan korban berikutnya mungkin tidak seberuntung siswa ini yang masih selamat.

5 thoughts on “Siswa Kelas 10 Pingsan Usai Dihajar 4 Teman di Toilet Asrama Sekolah Kedah”

  1. Its such as you read my mind! You seem to understand so much
    about this, like you wrote the book in it or something.
    I think that you simply could do with a few p.c. to drive
    the message house a little bit, however instead of that,
    that is fantastic blog. A fantastic read. I’ll certainly be back.

    Here is my web-site; patent lawyer

  2. You’re so awesome! I don’t believe I’ve truly read through a single thing like this before.
    So wonderful to find someone with a few original thoughts on this subject.
    Seriously.. thank you for starting this up. This website is one thing that’s needed on the internet,
    someone with a little originality!

    My webpage: Debt consolidation loans

Comments are closed.